kembang api


Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Jumat, 18 Agustus 2017

KENAKALAN REMAJA





Minuman Keras Dikalangan Remaja

Pengertian Minuman Keras
Menurut Asep Subhi & Ahmad Taufik (2004: 103) yang di maksud dengan minuman keras adalah minum-minuman beralkohol yang dapat menyebabkan si peminum mabuk dan hilang kesadarannya. Minuman beralkohol ini dapat merusak pikiran, sehingga orang menjadi tidak sewajarnya atau tidak normal
.

Dampak Minuman Keras
Minuman keras adalah salah satu minuman yang mengandung zat adiktif (alkohol). Penyalahgunaan minuman keras akan membawa dampak yang tidak baik buat kesehatan fisik dan psikis seseorang. Menurut Anang Syah (2000: 8-9) akibat atau dampak dari penyalahgunaan zat adiktif bagi pemakai adalah:
1)      Kepribadian rusak
2)      Tingkah laku (bohong, manipulasi)
3)      Pola pikir khas (serba mau cepat)
4)      Pelanggaran norma
5)      Fisik (gemetaran, siang tidur malam begadang)
Sedangkan tanda-tanda yang ditimbulkan akibat pemakaian minuman keras beralkohol dan obat-obatan sejenis, umumya akan menyebabkan timbulnya keberanian mengarah pada perilaku kasar, pemarah, mudah tersinggung dan bertindak brutal. Dampak lain dari mengkonsumsi zat adiktif adalah pada kehidupan sosial seseorang seperti: ketidakmampuan bersosialisasi dengan bukan pemakai, sering bersengketa dengan orang lain, ketidakmampuan fungsi sosial (bekerja atau sekolah) pekerjaan berantakan, drop out sekolah dan nilai raport jelek.
Jika di lihat dari segi kesehatan, minuman keras juga sangat berdampak pada kesehatan diri seseorang. Wasis dan Irianto (2008: 125) menjelaskan bahwa alkohol yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan seperti lambung dan usus sehingga dapat menimbulkan pendarahan. Lambung yang terluka dapat menimbulkan penyakit mag sedangkan usus yang berlubang akan menyebabkan terganggunya penyerapan makanan sehingga bada menjadi kurus.
Dalam sebuah jurnal kesehatan, minuman beralkohol juga banyak mengandung gula dan itu sangat berbahaya bagi kesehatan. Sebuah hasil penelitian telah dipublikasikan di Journal Nature oleh tiga peneliti obesitas terkemuka dari University of CaliforniaSan Fransisco School of Medicine. Disebutkan bahwa tambahan gula sukrosa dan fruktosa pada minuman kemasan cukup tinggi. Pemanis yang digunakan sangat berbahaya bagi kesehatan, apalagi jika gula tersebut dicampurkan dalam alkohol.
Sebuah penelitian di Amerika juga telah menunjukkan tentang dampak dari minuman keras. Dalam sebuah scientific yang berjudul Deaths Due to Alcohol (dalam Abidin, 2007) melaporkan bahwa angka kematian di Amerika mencapai 100.000 orang tiap tahun pada tahun 1996. Sedangkan pada tahu 1998 yang di muat dalam brosur American Academi of Pediatrics, menegaskan bahwa remaja yang meminum-minuman keras mengandung resiko terlibat dalam penyalahgunaan obat-obatan 7,5 kali lebih tinggi (Abidin, 2007).
Tahap Perkembangan Seorang Menjadi Tergantung Alkohol
Seseorang yang mengkonsumsi minuman keras tidak semuanya dikatakan sebagai pecandu alkohol. Karena peminum sendiri memiliki berbagai tingkatan. Kalau hanya sekali dua kali minum, maka belum bisa di katakan sebagai pecandu. Umumnya kalau di kalangan pelajar, mengkonsumsi minuman keras cenderung karena pergaulan dan sekedar ikut-ikutan teman, jadi kebanyakan dari mereka masih dalam tahap coba-coba, belum sepenunya menjadi pecandu alkohol.
Secara lebih rinci seorang peneliti, jellinek (dalam Supratiknya, 1995: 62) mengemukakan beberapa tahap dalam proses perkembangan seorang alkoholik menjadi tergantung pada alkohol. Beberapa tahap yang di maksud adalah:
1)      Tahap Sistomatik Praalkoholik.
Pada mulanya orang menenggak minuman beralkohol demi pergaulan, misalnya dalam pesta-pesta tertentu. Ternyata, orang tersebut mengalami mendapatkan ganjaran terbebas dari ketegangan tertentu yang sedang di alaminya.
2)      Tahap Prodromal.
Tanda in di tandai dengan serangan lupa (blackouts) yang datang secara tiba-tiba. Orang yang bersangkutan belum menunjukkan gejala telah mulai keracunan, sehingga masih terus bisa ngobrol atau mealakukan aktivitas lain, namun keesokan harinya ternyata ia tidak mampu mengingat semua kejadian tersebut.
3)      Tahap Krusial.
Kini orang yang bersangkutan mulai tidak bisa mengendalikan kebiasaan minumnya, sekali minum setenggak akan membuatnya terus minum sampai keracunaan atau mabuk berat atau sampai tidak bisa minum lagi.
4)      Tahap kronik.
Orang ini kini sudah sama sekali di kuasai oleh alkohol. Siang malam ia berada dalam keadaan keracunan atau mabuk. Keadaan ini dapat berlangsung selama berhari-hari sampai orang yang bersangkutan sepenuhnya tak berdaya.
Faktor Penyebab Penggunaan Minuman Keras/Alkohol
Mengkonsumsi minuman keras adalah salah satu bentuk penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial yang terjadi di kalangan remaja tidak akan begitu saja muncul apabila tidak ada faktor penarik atau faktor pendorong. Faktor penarik berada di luar diri seseorang, sedangkan faktor pendorong berasal dari dalam diri atau keluarga yang memungkinkan seseorang untuk melakukan penyimpangan tersebut (Bagja Waluya, 2007).
Lebih lanjut Bagja Waluya (2007) memaparkan bahwa penyimpangan-penyimpangan tersebut terjadi akibat sosialisasi yang tidak sempurna baik pergaulan di masyarakat maupun kehidupan di dalam keluarga yang dianggapnya tidak memuaskan. Sehingga anak mencari pelarian di luar rumah dengan mencari teman yang dapat memberikan perlindungan dan pengakuan akan keberadaan dirinya. Pada penyimpangan yang dilakukan melalui penyalahgunaan narkoba dan minuman keras, biasanya seseorang tidak akan langsung melakukannya, akan tetapi diajak oleh teman sekelompoknya untuk mencoba lebih dahulu untuk membuktikan bahwa mereka telah menjadi orang dewasa, lama kelamaan seseorang akan mendapatkan pengakuan dari kelompoknya dan menjadi bagian dari kelompok tersebut.
Cara Penanggulangan Perilaku Minum-Minuman Keras
Menurut Supratiknya (1995) Ada beberapa cara untuk menolong seorang alkoholik menghantikan kebiasaan buruknya. Secara biologis dapat di gunakan obat-obatan tertentu untuk mendetoksifikasi (menghilangkan karacunan) orang-orang yang maabuk kronik berat. Sedangkan secara psikososial, salaah satu cara pendekatan yang efektif adalah terapi kelompok. Dalam situasi kelompok, para alkoholik di ajak menghadapi masalah-masalah hidupnyaa, menyadari akibat-akibat merusak dari masalah-masalahnya itu, dan di tolong menemukan kemungkinan-kemungkinan untuk mengatasinya.

0 komentar:

Posting Komentar